Jakarta – Banyak orang masih menganggap gaya hidup sehat identik dengan biaya mahal. Mulai dari makanan organik, suplemen impor, hingga keanggotaan pusat kebugaran. Padahal, para ahli menegaskan bahwa hidup sehat bisa dimulai dari kebiasaan sederhana dan murah.
Ahli gizi klinis Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengatakan, kesehatan tidak ditentukan oleh harga makanan, melainkan oleh keseimbangan gizi dan konsistensi pola hidup.
“Masyarakat tidak perlu makanan mahal. Bahan pangan lokal seperti tempe, tahu, sayuran hijau, dan ikan justru lebih terjangkau dan bergizi,” ujarnya.
Makanan Lokal Jadi Kunci
Menurut Rita, Indonesia memiliki kekayaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Protein nabati dari tempe dan tahu, serta protein hewani dari ikan lokal seperti ikan kembung dan ikan teri, sudah sangat mencukupi.
Ia juga menekankan pentingnya memasak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, cara ini membuat masyarakat bisa mengontrol asupan gula, garam, dan lemak.
“Masak sendiri jauh lebih sehat dibandingkan sering membeli makanan cepat saji,” tambahnya.
Air Putih Lebih Baik dari Minuman Manis
Praktisi kesehatan Dr. Zaidul Akbar mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan peran air putih. Ia menyebut air putih sebagai minuman paling murah sekaligus paling bermanfaat bagi tubuh.
“Kurang minum air putih bisa menyebabkan tubuh cepat lelah dan metabolisme terganggu. Tidak perlu minuman detoks mahal, air putih sudah cukup,” kata Zaidul.
Ia menyarankan minum air putih secara rutin, terutama setelah bangun tidur dan sebelum makan.
Olahraga Tidak Wajib ke Gym
Selain pola makan, aktivitas fisik juga menjadi pilar penting gaya hidup sehat. Namun, olahraga tidak harus dilakukan di pusat kebugaran.
Dokter kesehatan masyarakat Dr. Feni Fitriani menjelaskan bahwa aktivitas ringan yang dilakukan rutin sudah memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung dan otot.
“Jalan kaki 30 menit setiap hari sudah sangat baik. Yang penting dilakukan secara konsisten,” jelasnya.
Aktivitas seperti membersihkan rumah, naik turun tangga, atau bersepeda santai juga termasuk olahraga.
Tidur dan Kelola Stres
Tidur cukup juga menjadi faktor penting yang sering diabaikan. Kurang tidur, menurut Feni, dapat meningkatkan risiko obesitas dan menurunkan daya tahan tubuh.
Sementara itu, psikolog kesehatan Dr. Anastasia Satriyo menambahkan bahwa pengelolaan stres tidak memerlukan biaya besar.
“Teknik sederhana seperti pernapasan dalam dan berbicara dengan orang terdekat sudah efektif menurunkan stres,” ujarnya.
Kurangi Kebiasaan Buruk
Para ahli sepakat bahwa mengurangi kebiasaan buruk justru membuat hidup lebih hemat. Mengurangi konsumsi minuman manis, gorengan berlebihan, dan rokok tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menekan pengeluaran harian.
Guru Besar Gizi IPB Prof. Hardinsyah menegaskan bahwa perubahan kecil yang dilakukan terus-menerus jauh lebih berdampak.
“Perubahan sederhana yang konsisten memberikan manfaat kesehatan jangka panjang,” katanya.
Kesimpulan
Gaya hidup sehat tidak harus mahal. Dengan memanfaatkan makanan lokal, minum air putih, bergerak aktif, tidur cukup, dan mengelola stres, masyarakat bisa menjaga kesehatan tanpa beban biaya besar.
Para ahli menegaskan bahwa kunci utama hidup sehat adalah konsistensi, bukan kemewahan. Langkah kecil yang dilakukan setiap hari justru menjadi investasi kesehatan paling berharga.
Editor : RDj
Sumber : Dari berbagai sumber













